Kamis, 07 Mei 2020

PRIVACY POLICY

Privacy Policy for http://shafabas.blogspot.com/ At http://shafabas.blogspot.com/, accessible from http://shafabas.blogspot.com/, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by http://shafabas.blogspot.com/ and how we use it. If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us. Log Files http://shafabas.blogspot.com/ follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information. Cookies and Web Beacons Like any other website, http://shafabas.blogspot.com/ uses 'cookies'. These cookies are used to store information including visitors' preferences, and the pages on the website that the visitor accessed or visited. The information is used to optimize the users' experience by customizing our web page content based on visitors' browser type and/or other information. For more general information on cookies, please read the "What Are Cookies" article on Cookie Consent website. Google DoubleClick DART Cookie Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads Privacy Policies You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of http://shafabas.blogspot.com/. Our Privacy Policy was created with the help of the Free Privacy Policy Generator and the Privacy Policy Generator Online. Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on http://shafabas.blogspot.com/, which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit. Note that http://shafabas.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers. Third Party Privacy Policies http://shafabas.blogspot.com/'s Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options. You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies? Children's Information Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity. http://shafabas.blogspot.com/ does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records. Online Privacy Policy Only This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in http://shafabas.blogspot.com/. This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website. Consent By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.

REVIU FILM MEMENTO (2000)


Sutradara: Christoper Nolan
Pemeran:
·       Guy Pearce sebagai Leonard Shelby
·       Carrie-Anne Moss sebagai Natalie
·       Joe Pantoliano sebagai Teddy

SIPNOSIS
Leonard Shelby (Guy Pearce) atau Lenny lost his short term memories. Dia tidak dapat membuat ingatan baru setelah kejadian tragis yang menimpa dia dan istrinya. Ini bukan amnesia, ya. Lenny masih mengingat kejadian sebelum tragedi yang dialami. Akan tetapi dia tidak dapat mengingat kejadian yang dialaminya setelah beberapa menit berlalu. Di film tidak disebutkan jangka waktu Lenny akan lupa pada kejadian yang barusan dialaminya.

Awal mula kejadian adalah saat seseorang yang berada dalam pengaruh narkoba masuk ke dalam rumah Lenny dan memperkosa istrinya. Lenny berusaha menghentikan aksi orang tersebut dan berakhir dengan kepalanya dibenturkan di kaca. Itulah asal muasal penyakit Lenny.

Di dalam film diceritakan bahwa Lenny menelusuri pelaku yang bertanggungjawab atas meninggalnya istrinya dan hilangnya ingatan jangka pendeknya. Lenny mencari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti dengan 3 cara, yaitu: melalui berkas polisi yang dia kumpulkan, mentato tubuhnya, dan foto polaroid dengan tulisan nama di depan ditambah catatan di bagian belakang.

SPOILER ALERT!!!!
Yang belum menonton film ini jangan melanjutkan membaca. Cukup stop sampai di sini.
Ini film holywood terbaik yang pernah saya lihat. So creative, so innovative and soooo different. Saya bela-belain melihat film ini sampai dua kali untuk memahami setiap detilnya. Film ini dibagi menjadi dua timeline yang menjadikannya begitu unik dan berbeda dari film lainnya. Untuk lebih jelasnya saya gambarkan sebagai berikut.





Seperti inilah gambaran alur dari film Memento. Masih bingung? Oke, saya jelaskan satu per satu. Setiap bentuk segi empat menggambarkan alur.

ALUR PRESENT DAY
Warna putih dalam gambar mempresentasikan Alur Present Day. Kita sebut saja Alur Present ya… saya bingung harus memberikan istilah apa. Ini cuma buat memudahkan kita untuk ngerti. Alur Present memiliki sifat alur mundur. Nah loh… bingung lagi kan. Jadi, semisal saja awal dari adegan nomer 14 itu dari adegan akhir nomer 13. Adegan awal nomer 13 itu dari adegan akhir nomer 12. Masih bingung lagi? Saya juga bingung bagaimana cara menjelaskannya. Ini lebih mbulet dari film sinetron Indosiar yang judulnya “Anakku Menjadi Anak Mantan Istri Suamiku”. Akan tetapi ketika kita sudah menonton filmnya, kita akan paham apa yang saya maksud. Karena alurnya mundur, kita bisa merangkai satu cerita dari Alur Present tersebut secara urut dari nomer 8 sampai dengan nomer 14. Setiap Lenny lupa akan ingatannya, maka adegan berpindah ke Alur Flashback.

ALUR FLASHBACK
Warna biru dalam gambar mempresentasikan Alur Flashback yang digambarkan dalam film dalam bentuk layar hitam putih. Alur Flashback memiliki sifat alur maju. Jadi kita bisa merangkai cerita dari Alur Flashback tersebut secara urut dari nomer 1 sampai dengan nomer 7. Inti cerita Alur Flashback menceritakan tentang Sammy (mantan customer Lenny di Perusahaan Asuransi) yang menurut Lenny memiliki penyakit sama dengannya. Jangan abaikan detil-detil terciptanya tato yang dibuat oleh Lenny pada alur Flashback ini. Alur Flashback juga menjadi penanda hilangnya ingatan jangka pendek Lenny pada Alur Present Day.
Setelah mengetahui alurnya, kita kembali ke pokok cerita. Film ini harus dilihat 2 kali. Yang pertama kita nikmati filmnya dengan alur bolak balik yang bikin kita berpikir keras dan mumet semumet mumetnya. Yang kedua saya sarankan untuk melihat film tersebut sesuai urutan alur pada gambar di atas. Tapi dengan catatan, gambar di atas bukan mencerminkan jumlah babak yang ada di film. Itu hanya sebagai gambaran untuk memudahkan saja. Semoga saja cerita akan tampak lebih sederhana dan kita bisa bobok nyenyak tanpa kepikiran soal film ini. Atau kita masih gak bisa bobok nyenyak juga karena kepikiran soal sinetron indosiar (gimana bisa anakku kok jadi anak mantan istri suamiku).

Inti cerita, adegan pertama film Memento merupakan endingnya. Dan endingnya itu merupakan awal dari cerita. First is the end. And the end is the beginning. Kita urutkan saja cerita dari awal sesuai dengan gambar (mulai dari angka 1). Lenny mendapat telepon dari orang misterius. Selama dia telepon, dia menceritakan tentang kisah Sammy. Dari penelepon misterius itu juga, dia mendapat petunjuk-petunjuk baru tentang pembunuh dan pemerkosa istrinya yang dia tato sendiri pada tubuhnya. Dalam adegan hitam putih terakhir (dalam hal ini saya gambarkan di nomer 7), dia bertemu dengan Teddy, yang mengaku polisi yang akan membawa dirinya ke pelaku pemerkosa dan pembunuh istrinya. Dari babak nomer 7 akan diketahui kunci jawaban dari seluruh cerita sebenarnya. Jadi saya sarankan, fokuslah pada nomer 7. Meskipun adegan-adegan yang lain juga sama pentingnya. Mengenai perjalanan Lenny dalam menemukan pelaku pemerkosa dan pembunuh istrinya, dia dibantu juga oleh Natalie. Natalie merupakan tokoh terpenting setelah Teddy dalam cerita dan menjadi plot twist.

ADEGAN PAPORIT
1.      Adegan awal sewaktu Lenny menembak Teddy dibuat reserve membuat film ini menjadi menarik
2.      Monolog yang diucapkan Lenny menjelang ending film yang menjadi awal dari perjalanan Lenny untuk melacak teka-teki baru:
“Aku bukan pembunuh
Aku hanya seseorang yang ingin memperbaiki keadaan
Biasakah aku melupakan yang telah kau katakan?
Biasakah aku melupakan hal apa yang telah kau buat aku untuk lakukan?
Kau pikir aku hanya perlu ingin teka-teki lain untuk dipecahkan
John G lain untuk dicari?
Kau adalah seorang John G
Jadi kau bisa jadi John G.ku (sambil mencatat nomer plat mobil Teddy)
Apa aku membohongi diriku agar aku senang?
Untuk kasusmu Teddy, ya, aku akan melakukannya”

Wow, merinding dibuatnya….

Demikian hasil kibulan saya mengenai film Memento ini. Saya merasa harus menulis tentang film ini karena film ini salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Film ini juga merupakan titik awal pencarian saya untuk menonton film karya Christopher Nolan yang lain, seperti The Prestige, Insomnia, dan Trilogi Batman. Dan ternyata sebagus itu. Saran saya untuk film ini:
1.   Lihat 2 kali, yang pertama sesuai alur terlebih dahulu dari detik pertama hingga terakhir, yang kedua lihat sesuai alur yang saya gambarkan di atas
2.     Jangan berkedip dan fokus

Thank me later!

Keywords: Memento, Christoper Nolan, Reviu Film









MAKALAH
PENETAPAN HARGA INTERNATIONAL: DUMPING DAN TRANSFER PRICING
Disusun sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu: Dr. Wyati Saddewisasi, SE, M.Si

DISKRIMINASI HARGA INTERNASIONAL (DUMPING)


1.             Pengertian
WTO (World Trade Organization) telah sepakat mengadakan perdagangan dunia yang bebas, artinya setiap hambatan perdagangan baik yang bentuknya tarif ataupun non tarif harus dihapuskan. Dampaknya, setiap barang keluar masuk negara anggotanya dengan bebas.
Konsekuensi dari perdagangan bebas akan berdampak pada persaingan yang semakin ketat. Dan dikawatirkan akan menimbulkan praktik perdagangan yang tidak sehat dan akan banyak terjadi masalah dumping.
Dumping adalah pemberlakuan harga lebih rendah terhadap barang-barang ekspor yang dijual kepada negara pengimpor, dibandingkan dengan harga normal yang diberlakukan di pasaran domestik (negara pengekspor). Sedangkan barang dumping adalah barang yang diimpor dengan tingkat harga ekspor yang lebih rendah dari nilai normalnya di negara pengekspor.
Perdagangan Internasional mendefinisikan dumping sebagai penjualan suatu komoditi di suatu pasar luar negeri pada tingkat harga yang lebih rendah dari nilai yang wajar, biasanya dianggap sebagai tingkat harga yang lebih rendah daripada tingkat harga di pasar domestiknya atau di negara ketiga.
Sementara itu menurut Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), dumping adalah suatu bentuk diskriminasi harga, di mana misalnya seorang produsen menjual pada dua pasar yang berbeda atau dengan harga-harga yang berbeda, karena adanya penghalang tertentu antara pasar-pasar tersebut dan terdapat elastisitas permintaan yang berbeda antara kedua pasar tersebut.
Sedangkan menurut Kamus Hukum Ekonomi (Inggris-Indonesia), dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksporir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimpor.

2.             Tujuan Politik Dumping
Tujuan dari politik dumping adalah meraup keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara mendiskriminasi harga yaitu dengan cara menjual/mengekspor produk ke negara lain dengan harga rendah atau lebih rendah daripada harga yang dijual pada negara (si pengekspor) atau negara lainnya.
Dumping akan menjadi praktik yang merugikan industri khususnya di dalam negeri yang menjadi tempat praktik dumping.  Praktek dumping merupakan praktek dagang yang tidak fair, karena bagi negara pengimpor, praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri, dengan terjadinya banjir barang-barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih murah daripada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, yang diikuti munculnya dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja massal, pengganguran dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri.

3.             Jenis-Jenis Dumping
Praktik dumping dalam perdagangan internasional bisa kita bedakan menjadi 3 (tiga) jenis berikut ini:
a.      Sporadic Dumping (Dumping yang bersifat sporadis)
Dumping ini dilakukan dengan penjualan barang keluar negeri dalam jangka waktu yang pendek. Tujuan dumping jenis ini adalah mencegah penumpukkan barang di pasar domestik karena terjadi kelebihan produksi di pabrik sehingga di ekspor dengan harga yang rendah. Hal ini tentu akan membuat diskriminasi harga pada waktu tertentu oleh produsen yang untung karena bisa menjual kelebihan produknya di luar negeri.
b.      Persistent Dumping (Diskriminasi harga internasional)
Dumping presistent adalah penjualan (secara dumping) yang dilakukan secara terus menerus dan menetap. Penjualan ini dilakukan oleh para produsen barang yang memiliki pasar monopolistik dalam negeri, yang bertujuan memaksimalkan keuntungan dari menjual barang yang lebih tinggi pada pasar domestiknya. Dumping ini bisa berjalan sekian lama karena adanya perbedaan pasar antara negara pengimportir dan eksportir.
c.       Predatory Dumping
Dumping jenis ini bisa dibilang dumping yang ekstrim dikarenakan bertujuan untuk melumpuhkan para pesaingnya. Dan setelah pesaingnya tumbang, pelaku akan menaikkan lagi harga barang dengan sekehendak hati. Dengan demikian perdagangan bisa di monopoli dan membatasi persaingan untuk jangka waktu yang lama meskipun sebelumnya mengakibatkan kerugian jangka pendek.

PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)


1.             PENGERTIAN
Pemikiran organisasi modern berorientasi kepada desentralisasi. Salah satunya tantangan utama dalam mengoperasikan sistem yang terdesentralisasi adalah merancang suatu motode akuntansi yang memuaskan untuk tranfer barang dan jasa dari pusat laba yang satu ke yang lain dalam perusahaan yang meiliki jumlah cukup signifikan atas transaksi jenis ini. Atas dasar pemikiran ini, banyak perusahaan menerapkan transfer pricing baik transfer secara internal (transfer price decision) maupun tranfer harga yang melibatkan pihak eksternal (sourcing decision).
Transfer pricing adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer suatu transaksi baik itu barang, jasa, harta tak berwujud, atau pun transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan. Terdapat dua kelompok transaksi dalam transfer pricing, yaitu intra-company dan inter-company transfer pricing.
a. Intra-company transfer pricing merupakan transfer pricing antardivisi dalam satu perusahaan.
b. Intercompany transfer pricing merupakan transfer pricing antara dua perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.

2.             PRINSIP DASAR
Prinsip dasar harga transfer adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok sendiri seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Bagi sebagian perusahaan secara internal terjadi pertentangan dalam menentukan harga penjualan untuk pihak luar. Pandangan ekonom klasik menyatakan bahwa harga penjulan harus sama dengan biaya marginal atau beberapa praktisi menyarankan harga transfer yang berdasarkan biaya marginal.

3.             SITUASI IDEAL
Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan jika memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut:
a.       Manajer dan staf yang terlibat dalam negosiasi harga transfer harus kompeten
b.   Menjadikan profitabilitas, yang diukur dari laporan laba rugi, sebagai tujuan yang penting dari suatu pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja
c.       Harga transfer idealnya harus berdasarkan harga pasar normal dan wajar dari produk identik yang ditransfer, maksudnya, harga pasar yang mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang diberi harga transfer
d.      Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber daya harus ada, dan para manajer diberi wewenang untuk memilih mana yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas membeli dari pihak luar, dan manajer penjualan bebas menjual kepada pihak luar. Dalam keadaan seperti ini, kebijakan harga transfer tersebut akan memberikan hak kepada setiap manajer pada setiap divisi (pusat laba) untuk berurusan dengan pihak dalam atau luar perusahaan sesuai dengan penilaian mereka masing-masing. Kemudan pasar akan membentuk harga transfer. Keputusan berurusan dengan pihak dalam atau luar juga dibuat oleh pasar.
e.       Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
f.           Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar dalam melakukan negosiasi atas kontrak di antara unit-unit usaha.

4.             TUJUAN TRANSFER PRICING
a.       Mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain (Henry Simamora, 1999)

b.      Untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
c.       Dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka keluarkan diseluruh dunia.

5.             KONDISI PENENTUAN HARGA TRANSFER
a.      Transfer Pricing Dengan tidak ada pasar eksternal untuk produk intermediate
Ketika tidak ada permintaan eksternal untuk produk intermediate, divisi produksi dapat menjual produk intermediate hanya untuk divisi pemasaran internal perusahaan, dan divisi pemasaran dapat membeli produk intermediate hanya dari divisi produksi perusahaan.


MCP dan MCM adalah kurva marginal cost produksi dan divisi pemasaran perusahaan. MC = MCP + MCM. DM adalah permintaan eksternal untuk produk final dari divisi pemasaran, dan MRM adalah kurva marginal revenue. Tingkat output terbesar perusahaan untuk produk final adalah 40 unit, di titik EM yang mana MRM = MC, maka PM = 14. bila produksi masing- masing naik 1 unit produk intermediate, harga transfer untuk intermediate produk, Pt adalah sama dengan MCP pada QP = 40, Pt = 6 dengan DP = MRP = Pt = MCP = 6 pada Q = 40

b.      Transfer Pricing Dengan Pasar Persaingan Sempurna untuk Produk Intermediate
Ketika pasar eksternal untuk produk intermediate berada, output dari divisi produksi membutuhkan ketidak seimbangan output di produk akhir. Jika output optimal divisi produk menghasilkan kuantitas produk intermediate dengan permintaan internal oleh divisi pemasaran. Dampak produksi produk intermediate dapat dijual pada pasar eksternal untuk produk intermediate.
 


c.       Pasar Untuk Produk Antara Bersifat Pasar Persaingan Sempurna
MC*P < MCP pada persaingan sempurna harga eksternal Pt = 6 untuk produk intermediate, divisi produksi perusahaan menetapkan DP = MRP = Pt = 6 oleh karena itu tingkat terbaik output produk intermediate adalah QP = 50 (E*P) yang mana DP = MRP = Pt = 6. Divisi pemasaran dapat membeli produk intermediate di Pt = 6, kurva biaya total marginal MCP adalah sama dengan MCM dan Pt.

Jumat, 24 Agustus 2018

PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI (TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN)

PENGERTIAN SAHAM DAN OBLIGASI

  • Saham adalah surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal atau sering disebut efek atau sekuritas. Saham juga dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
  • Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka panjang yaitu utang yang jangka waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/par yaitu nilai yang tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, pada tanggal tesebut, nilai par obligasi harus dilunasi.

PENILAIAN SAHAM

Tujuan penilaian saham, yaitu: untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.

PENILAIAN SAHAM BIASA

Saham biasa adalah surat berharga yang dijual oleh perusahaan yang menjelaskan niali nominal dan pemiliknya diberi hak suara. Saham biasa mempunyai dua sifat:
  1. Saham biasa memberikan hak atas dividen pada pemiliknya, asalkan perusahaan memiliki keuntungan untuk membayarkan dividen
  2. Saham dapat dijual di masa mendatang, harapannya akan memperoleh keuntungan dari harga jual dibanding dengan harga belinya (capital gaint)

Pendekatan dalam Menilai Saham

  • Pembayaran Dividen Tidak Teratur
Yaitu, pembayaran dividen kas dan pertumbuhan deviden bersifat fluktuasi setiap waktunya



















  • Dividen dengan Tidak Bertumbuh/Jumlah Tetap
Yaitu, pembayaran deviden setiap termnya selalu tetap








  • Dividen dengan pertumbuhan konstan


































PENILAIAN SAHAM PREFEREN

Saham  preferen/istimewa adalah surat berharga yang dijual suatu perusahaan yang mempunyai nilai nominal, dimana pemiliknya memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen












PENILAIAN OBLIGASI

Nilai obligasi yang dimaksud adalah besaran nilai yang dimiliki oleh sebuah obligasi yang mampu memberikan pendapatan pada masa yang akan datang. Sedangkan yield atau yield to maturity dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang ditawarkan oleh pasar untuk membeli sebuah aset keuangan (tidak hanya terbatas pada obligasi semata) dengan tujuan untuk menukar uang saat ini dengan uang di masa yang akan datang.
Istilah dalam Obligasi:
  • Obligasi (bond=B) adalah surat hutang yang diterbitkan atau dijual oleh sebuah perusahaan atau pemerintah pada saat meminjam uang dari masyarakat untuk jangka waktu panjang.
  • Nilai nominal (par value/face value=F) adalah jumlah pokok obligasi yang akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.
  • Kupon (C) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi.
  • Tarif Kupon (coupon rate=r) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.
  • Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi.
  • Hasil Sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity / YTM) adalah tingkat pengembalian (hasil) yang diharapkan pasar atas obligasi.

PERSAMAAN UNTUK MENGHITUNG HARGA OBLIGASI








Keterangan :
F = nilai nominal obligasi
C = Kupon yang dibayarkan setiap periode
t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r = suku bunga di pasar

CONTOH SOAL
Misalkan perusahaan Global menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun, dengan menerbitkan nominal Rp1.000.000 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun Rp 80.000. jika suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:






















          
Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya. Jika suku bunga di pasar lebih tinggi daripada coupon rate, maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominalnya. Demikian sebaliknya, jika suku bunga di pasar lebih rendah daripada coupon rate, maka nilai obligasi akan lebih tinggi dari nilai nominalnya.

Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi perusahaan Global, untuk sisa umur obligasi 9 tahun adalah:





















RISIKO SUKU BUNGA

Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar. Berapa besar risiko suku bunga suatu obligasi tergantung pada seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar.
Menentukan Yield To Maturity : Metode Coba-Coba
Untuk menentukan yield to maturity dapat dihitung dengan cara coba-coba. Sebagai contoh, Anda tertarik obligasi dengan nominal Rp1.000.000, jangka waktu 6 tahun, coupon rate 8%, dan broker menawarkan dengan harga Rp 955.140. Berapa tingkat keuntungan obligasi tersebut?









Berapa besar nilai r yang menghasilkan nilai sekarang anuitas dari kupon dan nilai sekarang nominal obligasi sama dengan Rp 955.140. Jika dicoba nilai r = 10%, maka akan diperoleh nilai obligasi = Rp 912.890, lebih rendah dari harga obligasi. Hal ini berarti harus dicoba nilai r yang lebih rendah, sampai diperoleh nilai r yang menghasilkan nilai obligasi = Rp955.140.
Yield to maturity suatu obligasi berbeda dengan current yield obligasi yang dihitung dari besarnya kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi, yaitu:
Current yield = Rp 80.000/Rp 955.140 = 8,38%

Kata Kunci: Contoh Soal Penilaian Saham dan Contoh Soal Penilaian Obligasi

Sabtu, 18 Agustus 2018

STRUKTUR MODAL (CAPITAL STRUCTURE) DAN BIAYA MODAL (CAPITAL COST) TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

STRUKTUR MODAL

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir, 2001).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya.


KOMPONEN STRUKTUR MODAL

Komponen struktur modal menurut Bambang Riyanto (2008:227) terdiri dari 2 (dua), yaitu:

  • Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan utang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari utang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Modal asing atau utang sendiri dibagi menjadi tiga golongan, diantaranya:

  1. Utang jangka pendek (Short-term Debt), merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
  2. Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt), merupakan utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah: Term Loan = kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun, Leasing = suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut, bedanya pada leasing tidak disertai hak milik
  3. Utang jangka panjang (Long-term Debt), merupakan utang yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun. Jenis utang jangka panjang antara lain: Pinjaman Obligasi = pinjaman untuk jangka waktu yang panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu, Pinjaman hipotik = pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik pada suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya

  • Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT terdiri dari:
  1. Modal Saham. Saham adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah: * Saham biasa (Common Stock) = bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini, dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan * Saham Preferen (Preferred Stock) = bentuk komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang jangka panjang * Saham Kumulatif (Cummulative Preferred Stock) = pemegang saham kumulatif apabila tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya kerugian, pemegang saham jenis ini di kemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen-dividen yang tidak dibayarkan di waktu-waktu yang lampau.
  2. Cadangan = cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah: Cadangan ekspansi, Cadangan modal kerja, Cadangan selisih kurs, Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum)
  3. Laba Ditahan. Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan sebagaimana yang telah diuraikan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan”.

TEORI STRUKTUR MODAL

Setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri. Selain itu, teori struktur modal dianggap penting karena besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Menurut Hanafi (2012:297) teori mengenai struktur modal terdiri dari:
  • Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
  • Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)
Pada pendekatan modigliani dan miller (MM), tahun 1960-an kedua ekonom tersebut memasukan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan dengan utang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa utang. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan utang.
  • Teori Trade Off
Teori trade off merupakan gabungan antara teori struktur modal modigliani dan miller dengan memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang mengindikasikan adanya penghematan pajak dari utang. 
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan yang disebabkan oleh: keterpaksaan menjual aktiva dibawah harga pasar, biaya likuidasi perusahaan, rusaknya aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual, dan sebagainya.
Agency costs atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor. Biaya keagenan ini muncul dari problem keagenan. Jika perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan kreditor.
  • Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal
Modigliani dan miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Miller kemudian mengembangkan model struktur modal dengan memasukkan pajak personal. Pemegang saham dan pemegang utang harus membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang utang). Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah tidak hanya meminimalkan pajak perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas pemegang utang).
  • Pecking Order Theory
Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi.
  • Teori Asimetri: Informasi dan Signaling
Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan investor. Teori signaling adalah model dimana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian utang merupakan tanda atau signal positif.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

Menurut Brigham dan Houston (2011:188) yang dialih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, faktor-faktor yang dapat mempegaruhi keputusan struktur modal terdiri dari:
  • Stabilitas Penjualan
Suatu perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dan mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
  • Struktur Aset
Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang. 
  • Leverage Operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih rendah akan lebih mampu menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki risiko usaha yang lebih rendah.
  • Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang memiliki pertumbuhan lebih cepat harus lebih mengandalkan diri pada modal eksternal. Selain itu, biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham biasa akan melebihi biaya emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual utang, mendorong perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang. Namun, pada waktu yang bersamaan perusahaan tersebut seringkali menghadapi ketidakpastian yang lebih tinggi, cenderung akan menurunkan keinginan mereka untuk menggunakan utang.
  • Profitabilitas
Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi ternyata menggunakan utang dalam jumlah yang relatif sedikit. Salah satu penjelasan praktisnya adalah perusahaan yang sangat menguntungkan seperti Intel, Microsoft, dan Coca-Cola tidak membutuhkan pendanaan utang terlalu banyak. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan sebagian besar pendanaannya melalui dana yang dihasilkan secara internal.
  • Pajak
Bunga merupakan suatu beban pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar keunggulan dari utang.

  • Kendali
Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi kendali suatu perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini memiliki kendali hak suara (lebih dari 50 persen saham) tetapi tidak berada dalam  posisi untuk membeli saham tambahan lagi, maka manajemen mungkin akan memilih utang sebagai pendanaan baru. Pertimbangan kendali dapat mengarah pada penggunaan baik itu utang maupun ekuitas karena jenis modal yang memberikan perlindungan terbaik kepada manajemen akan bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain.
  • Sikap Manajemen
Manajemen dapat melaksanakan pertimbangannya sendiri tentang struktur modal yang tepat. Beberapa manajemen cenderung lebih konservatif dibandingkan yang lain, dan menggunakan utang dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di dalam industrinya, sementara manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak utang dalam usaha mereka untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi.
  • Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Pemeringkat
Tanpa mempertimbangkan analisis manajemen sendiri atas faktor leverage yang tepat bagi perusahaan, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat sering kali akan mempengaruhi keputusan struktur keuangan. Perusahaan sering kali membahas struktur modalnya dengan pihak pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat serta sangat memperhatikan saran mereka.

  • Kondisi Pasar
Kondisi pasar saham dan obligasi mengalami perubahan dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dapat memberikan arah penting pada struktur modal optimal suatu perusahaan. Perusahaan berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa pergi ke pasar saham atau pasar utang jangka pendek, tanpa melihat sasaran struktur modalnya. Namun, ketika kondisi melonggar perusahaan-perusahaan ini menjual obligasi jangka panjang untuk mengembalikan struktur modalnya kembali pada sasaran.

  • Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal suatu perusahaan sendiri juga dapat berpengaruh pada sasaran struktur modalnya. Perusahaan dapat menjual penerbitan saham biasa, menggunakan hasilnya untuk melunasi utang, dan kembali pada sasaran struktur modalnya.

  • Fleksibilitas Keuangan
Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menghimpun modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Potensi kebutuhan akan dana di masa depan dan konsekuensi kekurangan dana akan mempengaruhi sasaran struktur modal, makin besar kemungkinan kebutuhan modal dan makin buruk konsekuensi jika tidak mampu untuk mendapatkannya, maka makin sedikit jumlah utang yang sebaiknya ada di dalam neraca perusahaan.

BIAYA MODAL

PENGERTIAN BIAYA MODAL

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yang bersangkutan, biaya tesebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor. Jika  laba ditahan  diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dengan keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri laba ditahan tersebut.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted cost of capital) atau Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi. Biaya yang harus dibayar: pembayaran bunga, pembayaran dividen dan pembayaran angsuran pokok pinjaman.

FUNGSI BIAYA MODAL

Biaya modal digunakan sebagai discount rate perusahaan. Discount rate sendiri digunakan untuk menghitung nilai perusahaan dan untuk menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak dijalankan atau tidak. Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat pengembalian (IRR) lebih besar dari biaya modal berarti investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Begitu juga sebaliknya.
    

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA MODAL

  • Keadaan-keadaan umum perekonomian
  • Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat pengembalian minimum investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah
  • Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat pengembalian minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
  • Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan

JENIS BIAYA MODAL

  • BIAYA MODAL INDIVIDUAL

* Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel dan kredit jangka pendek dari bank.

Biaya Hutang Sesudah Pajak = Biaya hutang sebelum pajak x (1 - tingkat pajak)
Contoh soal 1:
Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,- dan hutang perniagaan rata-rata  Rp.50 juta. Maka:
Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40%
Biaya hutang sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%

Contoh Soal 2:
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per bulan selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama umur kreditnya dengan premi asuransi Rp. 5 juta. Maka:
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
                                             = Rp. 100 juta – (Rp. 16 juta + Rp. 5 juta)
                                             = Rp. 79 juta
Beban yang sebenarnya ditanggung peminjam = Rp. 21 juta

Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%

Misal tingkat pajak 25% 
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43% per bulan.

* Biaya Modal Hutang Jangka Panjang

Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yang diterima dengan pengeluaran kas yang terjadi karena penggunaan dana tersebut.
Contoh Soal:
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10 tahun. Hasil penjualan neto yang diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi 4% per tahun. Berapa cost of bond ?
Jawab :
Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt/98,5 jt) x 100% = 4,4%
Misal tingkat pajak 25%
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%

* Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau Kp)

Tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen. Kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.


Kp=Dp/Pn


Keterangan:
Kp = biaya saham preferen
Dp = dividen saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)

Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock) dihitung dengan membagikan dividen per lembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net price) yang diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya.

Contoh soal:
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yang baru dengan nilai nominal Rp.10.000,- per lembar dan dividen sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock)?

Jawab:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%
        

* Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri

Biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Ada 2 teknik untuk mengukur biaya modal ekuitas saham biasa:
Model pertumbuhan Gordon (Gordon’s growth model)
Rumus model Gordon adalah:


Perhatikan bahwa r berubah menjadi Ke untuk menunjukkan bahwa r digunakan untuk menghitung biaya modal.

Contoh Soal
Harga pasar dari saham Carter Company adalah $40. Dividen yang harus dibayarkan pada akhir tahun depan adalah $4 per lembar saham dan diharapkan akan tumbuh pada tingkat bunga tahunan konstan 6%. Maka, biaya saham biasa ini adalah:



Biaya saham biasa yang baru, atau modal ekuitas eksternal (external equity capital), lebih tinggi dari biaya saham biasa yang sudah ada. Ini karena adanya flotation cost (biaya penawaran saham baru) dalam menjual saham biasa yang baru. Flotation cost, kadangkala disebut sebagai issuance cost, adalah biaya total untuk menerbitkan dan menjual suatu sekuritas, meliputi biaya pencetakan, biaya hukum (legal fees) dan biaya akunting. Jika f adalah flotation cost dalam persen, maka rumus untuk biaya saham biasa yang baru adalah:

Contoh Soal
Asumsikan data yang sama dalam contoh di atas, kecuali bahwa perusahaan berusaha untuk menjual penerbitan baru saham A dan flotation cost-nya 10%. Maka,

Ke=$4/($40(1-0,1))+6%

Ke=$4/$36+6%

Ke=11,11%+6%

Ke=17,11%

Pendekatan model penetapan harga model aset (capital-asset pricing model, CAPM)
Model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Langkah perhitungan CAPM sebagai berikut:
  1. Estimasi tingkat perolehan bebas risiko (Rf)
  2. Estimasi koefisien beta saham (b) yaitu indeks risiko sistematis (atau nondiversifiable market risk)
  3. Estimasi rate of return atas portofolio pasar (Rm)
  4. Estimasi rate of return saham perusahaan yang diinginkan investor, dengan menggunakan persamaan  CAPM

r =Ke =Rf+b (Rm-Rf)

Dalam rumus di atas terlihat bahwa:
  1. Besarnya return saham yang diharapkan (r) dipengaruhi antara lain oleh return pasarnya (Rm)
  2. Besarnya pengaruh return pasar terhadap return saham tergantung pada besarnya koefisien beta saham (b).
  3. Beta merupakan koefisien yang menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas (saham) terhadap perubahan pasar.
  4. Apabila Beta = 1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar.
  5. Portofolio (penganekaragaman) investasi terdiri atas saham-saham dengan beta = 1 memiliki standar deviasi yang sama dengan indeks pasar.
  6. Artinya, jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada.
  7. Sedangkan saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu akan berubah sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar.
  8. Sekuritas dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat keuntungan lebih besar dari rata-rata pasar bila kondisi pasar membaik
  9. Jika kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari rata-rata pasar.
  10. Koefisien beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas dapat dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan portofolio pasar.

Contoh Soal Asumsikan bahwa Rj adalah 7%, b adalah 1,5 dan Rm adalah 13%. Maka,

Ke = 7% + 1,5 (13% – 7%) = 16%

Biaya saham biasa sebesar 16% ini dapat dipandang terdiri dari tingkat perolehan bebas risiko sebesar 7% ditambah premi risiko sebesar 9%. Ini merefleksikan harga saham perusahaan 1,5 kali lebih volatile (bergejolak) dibandingkan portofolio pasar terhadap faktor yang mempengaruhi risiko nondiversifiable atau risiko sistematis.

Cost of Retained Earning (biaya laba ditahan)
Biaya laba ditahan (Ks) sangat berkaitan erat dengan biaya saham biasa yang telah ada, karena biaya ekuitas yang diperoleh dengan laba ditahan sama dengan rate of return yang diinginkan investor atas saham biasa perusahaan. Maka:

Ke = Ks


  • BIAYA MODAL KESELURUHAN
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh di masa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.
Faktor yang mempengaruhi WACC:
  1. Kondisi pasar
  2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy
  3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.











Contoh Soal:
Suatu unit usaha menghadapi tuntutan pihak investor agar memberikan return sebesar 14,6% Sedangkan bunga adalah 8%. Berapa rata-rata biaya modal (WACC) ang harus ditanggung dengan pajak sebesar 35%? 



















Artinya: jika perusahaan menggunakan proporsi hutang sebesar 40% dari total asset, maka akan menanggung biaya modal sebesar 10,84% 

Kata Kunci: Contoh soal Struktur Modal dan Biaya Modal