Sabtu, 18 Agustus 2018

STRUKTUR MODAL (CAPITAL STRUCTURE) DAN BIAYA MODAL (CAPITAL COST) TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

STRUKTUR MODAL

PENGERTIAN MODAL DAN STRUKTUR MODAL

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir, 2001).
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya.


KOMPONEN STRUKTUR MODAL

Komponen struktur modal menurut Bambang Riyanto (2008:227) terdiri dari 2 (dua), yaitu:

  • Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan akan penggunaan utang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari utang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Modal asing atau utang sendiri dibagi menjadi tiga golongan, diantaranya:

  1. Utang jangka pendek (Short-term Debt), merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya.
  2. Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt), merupakan utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah: Term Loan = kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun, Leasing = suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut, bedanya pada leasing tidak disertai hak milik
  3. Utang jangka panjang (Long-term Debt), merupakan utang yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun. Jenis utang jangka panjang antara lain: Pinjaman Obligasi = pinjaman untuk jangka waktu yang panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu, Pinjaman hipotik = pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik pada suatu barang tidak bergerak, agar bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya

  • Modal Sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal pinjaman memiliki jatuh tempo. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT terdiri dari:
  1. Modal Saham. Saham adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah: * Saham biasa (Common Stock) = bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini, dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan * Saham Preferen (Preferred Stock) = bentuk komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang jangka panjang * Saham Kumulatif (Cummulative Preferred Stock) = pemegang saham kumulatif apabila tidak menerima dividen selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya kerugian, pemegang saham jenis ini di kemudian hari apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak untuk menuntut dividen-dividen yang tidak dibayarkan di waktu-waktu yang lampau.
  2. Cadangan = cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah: Cadangan ekspansi, Cadangan modal kerja, Cadangan selisih kurs, Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum)
  3. Laba Ditahan. Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai dividen dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuklah cadangan sebagaimana yang telah diuraikan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan “keuntungan yang ditahan”.

TEORI STRUKTUR MODAL

Setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri. Selain itu, teori struktur modal dianggap penting karena besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Menurut Hanafi (2012:297) teori mengenai struktur modal terdiri dari:
  • Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
  • Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)
Pada pendekatan modigliani dan miller (MM), tahun 1960-an kedua ekonom tersebut memasukan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan dengan utang lebih tinggi dibandingkan nilai perusahaan tanpa utang. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan utang.
  • Teori Trade Off
Teori trade off merupakan gabungan antara teori struktur modal modigliani dan miller dengan memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang mengindikasikan adanya penghematan pajak dari utang. 
Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan yang disebabkan oleh: keterpaksaan menjual aktiva dibawah harga pasar, biaya likuidasi perusahaan, rusaknya aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual, dan sebagainya.
Agency costs atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor. Biaya keagenan ini muncul dari problem keagenan. Jika perusahaan menggunakan utang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan kreditor.
  • Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal
Modigliani dan miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Miller kemudian mengembangkan model struktur modal dengan memasukkan pajak personal. Pemegang saham dan pemegang utang harus membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang utang). Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah tidak hanya meminimalkan pajak perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas pemegang utang).
  • Pecking Order Theory
Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi.
  • Teori Asimetri: Informasi dan Signaling
Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan investor. Teori signaling adalah model dimana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian utang merupakan tanda atau signal positif.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

Menurut Brigham dan Houston (2011:188) yang dialih bahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, faktor-faktor yang dapat mempegaruhi keputusan struktur modal terdiri dari:
  • Stabilitas Penjualan
Suatu perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat secara aman mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar dan mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
  • Struktur Aset
Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang. 
  • Leverage Operasi
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih rendah akan lebih mampu menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki risiko usaha yang lebih rendah.
  • Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang memiliki pertumbuhan lebih cepat harus lebih mengandalkan diri pada modal eksternal. Selain itu, biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham biasa akan melebihi biaya emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual utang, mendorong perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang. Namun, pada waktu yang bersamaan perusahaan tersebut seringkali menghadapi ketidakpastian yang lebih tinggi, cenderung akan menurunkan keinginan mereka untuk menggunakan utang.
  • Profitabilitas
Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi ternyata menggunakan utang dalam jumlah yang relatif sedikit. Salah satu penjelasan praktisnya adalah perusahaan yang sangat menguntungkan seperti Intel, Microsoft, dan Coca-Cola tidak membutuhkan pendanaan utang terlalu banyak. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan sebagian besar pendanaannya melalui dana yang dihasilkan secara internal.
  • Pajak
Bunga merupakan suatu beban pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan, maka makin besar keunggulan dari utang.

  • Kendali
Pengaruh utang dibandingkan saham pada posisi kendali suatu perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal. Jika manajemen saat ini memiliki kendali hak suara (lebih dari 50 persen saham) tetapi tidak berada dalam  posisi untuk membeli saham tambahan lagi, maka manajemen mungkin akan memilih utang sebagai pendanaan baru. Pertimbangan kendali dapat mengarah pada penggunaan baik itu utang maupun ekuitas karena jenis modal yang memberikan perlindungan terbaik kepada manajemen akan bervariasi dari satu situasi ke situasi yang lain.
  • Sikap Manajemen
Manajemen dapat melaksanakan pertimbangannya sendiri tentang struktur modal yang tepat. Beberapa manajemen cenderung lebih konservatif dibandingkan yang lain, dan menggunakan utang dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata perusahaan di dalam industrinya, sementara manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak utang dalam usaha mereka untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi.
  • Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Pemeringkat
Tanpa mempertimbangkan analisis manajemen sendiri atas faktor leverage yang tepat bagi perusahaan, sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat sering kali akan mempengaruhi keputusan struktur keuangan. Perusahaan sering kali membahas struktur modalnya dengan pihak pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat serta sangat memperhatikan saran mereka.

  • Kondisi Pasar
Kondisi pasar saham dan obligasi mengalami perubahan dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dapat memberikan arah penting pada struktur modal optimal suatu perusahaan. Perusahaan berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa pergi ke pasar saham atau pasar utang jangka pendek, tanpa melihat sasaran struktur modalnya. Namun, ketika kondisi melonggar perusahaan-perusahaan ini menjual obligasi jangka panjang untuk mengembalikan struktur modalnya kembali pada sasaran.

  • Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal suatu perusahaan sendiri juga dapat berpengaruh pada sasaran struktur modalnya. Perusahaan dapat menjual penerbitan saham biasa, menggunakan hasilnya untuk melunasi utang, dan kembali pada sasaran struktur modalnya.

  • Fleksibilitas Keuangan
Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menghimpun modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Potensi kebutuhan akan dana di masa depan dan konsekuensi kekurangan dana akan mempengaruhi sasaran struktur modal, makin besar kemungkinan kebutuhan modal dan makin buruk konsekuensi jika tidak mampu untuk mendapatkannya, maka makin sedikit jumlah utang yang sebaiknya ada di dalam neraca perusahaan.

BIAYA MODAL

PENGERTIAN BIAYA MODAL

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Biaya modal yang terjadi jika laba ditahan digunakan untuk reinvestasi di perusahaan yang bersangkutan, biaya tesebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh para investor. Jika  laba ditahan  diinvestasikan pada perusahaan lain akan memproleh keuntungan yang besarnya sama dengan keuntungan jika perusahaan reinvestasi sendiri laba ditahan tersebut.
Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted cost of capital) atau Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi. Biaya yang harus dibayar: pembayaran bunga, pembayaran dividen dan pembayaran angsuran pokok pinjaman.

FUNGSI BIAYA MODAL

Biaya modal digunakan sebagai discount rate perusahaan. Discount rate sendiri digunakan untuk menghitung nilai perusahaan dan untuk menentukan apakah suatu proyek atau aktivitas perusahaan layak dijalankan atau tidak. Jika investasi atau aktivitas perusahaan memberikan tingkat pengembalian (IRR) lebih besar dari biaya modal berarti investasi atau aktivitas tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Begitu juga sebaliknya.
    

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA MODAL

  • Keadaan-keadaan umum perekonomian
  • Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat pengembalian minimum investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah
  • Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat pengembalian minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula.
  • Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan

JENIS BIAYA MODAL

  • BIAYA MODAL INDIVIDUAL

* Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dr 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel dan kredit jangka pendek dari bank.

Biaya Hutang Sesudah Pajak = Biaya hutang sebelum pajak x (1 - tingkat pajak)
Contoh soal 1:
Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,- dan hutang perniagaan rata-rata  Rp.50 juta. Maka:
Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40%
Biaya hutang sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%

Contoh Soal 2:
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per bulan selama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama umur kreditnya dengan premi asuransi Rp. 5 juta. Maka:
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
                                             = Rp. 100 juta – (Rp. 16 juta + Rp. 5 juta)
                                             = Rp. 79 juta
Beban yang sebenarnya ditanggung peminjam = Rp. 21 juta

Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%

Misal tingkat pajak 25% 
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43% per bulan.

* Biaya Modal Hutang Jangka Panjang

Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond). Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yang diterima dengan pengeluaran kas yang terjadi karena penggunaan dana tersebut.
Contoh Soal:
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10 tahun. Hasil penjualan neto yang diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi 4% per tahun. Berapa cost of bond ?
Jawab :
Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt/98,5 jt) x 100% = 4,4%
Misal tingkat pajak 25%
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%

* Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau Kp)

Tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen. Kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen.


Kp=Dp/Pn


Keterangan:
Kp = biaya saham preferen
Dp = dividen saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)

Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock) dihitung dengan membagikan dividen per lembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net price) yang diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya.

Contoh soal:
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yang baru dengan nilai nominal Rp.10.000,- per lembar dan dividen sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock)?

Jawab:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%
        

* Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri

Biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Ada 2 teknik untuk mengukur biaya modal ekuitas saham biasa:
Model pertumbuhan Gordon (Gordon’s growth model)
Rumus model Gordon adalah:


Perhatikan bahwa r berubah menjadi Ke untuk menunjukkan bahwa r digunakan untuk menghitung biaya modal.

Contoh Soal
Harga pasar dari saham Carter Company adalah $40. Dividen yang harus dibayarkan pada akhir tahun depan adalah $4 per lembar saham dan diharapkan akan tumbuh pada tingkat bunga tahunan konstan 6%. Maka, biaya saham biasa ini adalah:



Biaya saham biasa yang baru, atau modal ekuitas eksternal (external equity capital), lebih tinggi dari biaya saham biasa yang sudah ada. Ini karena adanya flotation cost (biaya penawaran saham baru) dalam menjual saham biasa yang baru. Flotation cost, kadangkala disebut sebagai issuance cost, adalah biaya total untuk menerbitkan dan menjual suatu sekuritas, meliputi biaya pencetakan, biaya hukum (legal fees) dan biaya akunting. Jika f adalah flotation cost dalam persen, maka rumus untuk biaya saham biasa yang baru adalah:

Contoh Soal
Asumsikan data yang sama dalam contoh di atas, kecuali bahwa perusahaan berusaha untuk menjual penerbitan baru saham A dan flotation cost-nya 10%. Maka,

Ke=$4/($40(1-0,1))+6%

Ke=$4/$36+6%

Ke=11,11%+6%

Ke=17,11%

Pendekatan model penetapan harga model aset (capital-asset pricing model, CAPM)
Model penetapan biaya modal dengan menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang terjadi. Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Langkah perhitungan CAPM sebagai berikut:
  1. Estimasi tingkat perolehan bebas risiko (Rf)
  2. Estimasi koefisien beta saham (b) yaitu indeks risiko sistematis (atau nondiversifiable market risk)
  3. Estimasi rate of return atas portofolio pasar (Rm)
  4. Estimasi rate of return saham perusahaan yang diinginkan investor, dengan menggunakan persamaan  CAPM

r =Ke =Rf+b (Rm-Rf)

Dalam rumus di atas terlihat bahwa:
  1. Besarnya return saham yang diharapkan (r) dipengaruhi antara lain oleh return pasarnya (Rm)
  2. Besarnya pengaruh return pasar terhadap return saham tergantung pada besarnya koefisien beta saham (b).
  3. Beta merupakan koefisien yang menunjukkan sensitivitas tingkat keuntungan sekuritas (saham) terhadap perubahan pasar.
  4. Apabila Beta = 1,00 artinya suatu saham memiliki standar deviasi atau risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar.
  5. Portofolio (penganekaragaman) investasi terdiri atas saham-saham dengan beta = 1 memiliki standar deviasi yang sama dengan indeks pasar.
  6. Artinya, jika risiko protofolio saham = 1, maka sama dengan risiko pasar yang ada.
  7. Sedangkan saham atau sekuritas dengan koefisien beta = 0,5 berarti sekuritas itu akan berubah sebesar setengah dari risiko pasar sehingga harga pasar sekuritas akan cenderung bergerak setengah kali perubahan pasar.
  8. Sekuritas dengan koefisien beta lebih besar dari 1 (satu) akan memberikan tingkat keuntungan lebih besar dari rata-rata pasar bila kondisi pasar membaik
  9. Jika kondisi pasar lemah akan memberikan tingkat keuntungan lebih rendah dari rata-rata pasar.
  10. Koefisien beta sekuritas yang mengukur perubahan pasar terhadap sebuah sekuritas dapat dicari dengan meregresikan tingkat keuntungan sekuritas dengan tingkat keuntungan portofolio pasar.

Contoh Soal Asumsikan bahwa Rj adalah 7%, b adalah 1,5 dan Rm adalah 13%. Maka,

Ke = 7% + 1,5 (13% – 7%) = 16%

Biaya saham biasa sebesar 16% ini dapat dipandang terdiri dari tingkat perolehan bebas risiko sebesar 7% ditambah premi risiko sebesar 9%. Ini merefleksikan harga saham perusahaan 1,5 kali lebih volatile (bergejolak) dibandingkan portofolio pasar terhadap faktor yang mempengaruhi risiko nondiversifiable atau risiko sistematis.

Cost of Retained Earning (biaya laba ditahan)
Biaya laba ditahan (Ks) sangat berkaitan erat dengan biaya saham biasa yang telah ada, karena biaya ekuitas yang diperoleh dengan laba ditahan sama dengan rate of return yang diinginkan investor atas saham biasa perusahaan. Maka:

Ke = Ks


  • BIAYA MODAL KESELURUHAN
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh di masa datang. Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.
Faktor yang mempengaruhi WACC:
  1. Kondisi pasar
  2. Struktur Modal perusahaan dan dividend policy
  3. Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.











Contoh Soal:
Suatu unit usaha menghadapi tuntutan pihak investor agar memberikan return sebesar 14,6% Sedangkan bunga adalah 8%. Berapa rata-rata biaya modal (WACC) ang harus ditanggung dengan pajak sebesar 35%? 



















Artinya: jika perusahaan menggunakan proporsi hutang sebesar 40% dari total asset, maka akan menanggung biaya modal sebesar 10,84% 

Kata Kunci: Contoh soal Struktur Modal dan Biaya Modal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar