Kamis, 07 Mei 2020

PRIVACY POLICY

Privacy Policy for http://shafabas.blogspot.com/ At http://shafabas.blogspot.com/, accessible from http://shafabas.blogspot.com/, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by http://shafabas.blogspot.com/ and how we use it. If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us. Log Files http://shafabas.blogspot.com/ follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information. Cookies and Web Beacons Like any other website, http://shafabas.blogspot.com/ uses 'cookies'. These cookies are used to store information including visitors' preferences, and the pages on the website that the visitor accessed or visited. The information is used to optimize the users' experience by customizing our web page content based on visitors' browser type and/or other information. For more general information on cookies, please read the "What Are Cookies" article on Cookie Consent website. Google DoubleClick DART Cookie Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads Privacy Policies You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of http://shafabas.blogspot.com/. Our Privacy Policy was created with the help of the Free Privacy Policy Generator and the Privacy Policy Generator Online. Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on http://shafabas.blogspot.com/, which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit. Note that http://shafabas.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers. Third Party Privacy Policies http://shafabas.blogspot.com/'s Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options. You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies? Children's Information Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity. http://shafabas.blogspot.com/ does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records. Online Privacy Policy Only This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in http://shafabas.blogspot.com/. This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website. Consent By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.

REVIU FILM MEMENTO (2000)


Sutradara: Christoper Nolan
Pemeran:
·       Guy Pearce sebagai Leonard Shelby
·       Carrie-Anne Moss sebagai Natalie
·       Joe Pantoliano sebagai Teddy

SIPNOSIS
Leonard Shelby (Guy Pearce) atau Lenny lost his short term memories. Dia tidak dapat membuat ingatan baru setelah kejadian tragis yang menimpa dia dan istrinya. Ini bukan amnesia, ya. Lenny masih mengingat kejadian sebelum tragedi yang dialami. Akan tetapi dia tidak dapat mengingat kejadian yang dialaminya setelah beberapa menit berlalu. Di film tidak disebutkan jangka waktu Lenny akan lupa pada kejadian yang barusan dialaminya.

Awal mula kejadian adalah saat seseorang yang berada dalam pengaruh narkoba masuk ke dalam rumah Lenny dan memperkosa istrinya. Lenny berusaha menghentikan aksi orang tersebut dan berakhir dengan kepalanya dibenturkan di kaca. Itulah asal muasal penyakit Lenny.

Di dalam film diceritakan bahwa Lenny menelusuri pelaku yang bertanggungjawab atas meninggalnya istrinya dan hilangnya ingatan jangka pendeknya. Lenny mencari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti dengan 3 cara, yaitu: melalui berkas polisi yang dia kumpulkan, mentato tubuhnya, dan foto polaroid dengan tulisan nama di depan ditambah catatan di bagian belakang.

SPOILER ALERT!!!!
Yang belum menonton film ini jangan melanjutkan membaca. Cukup stop sampai di sini.
Ini film holywood terbaik yang pernah saya lihat. So creative, so innovative and soooo different. Saya bela-belain melihat film ini sampai dua kali untuk memahami setiap detilnya. Film ini dibagi menjadi dua timeline yang menjadikannya begitu unik dan berbeda dari film lainnya. Untuk lebih jelasnya saya gambarkan sebagai berikut.





Seperti inilah gambaran alur dari film Memento. Masih bingung? Oke, saya jelaskan satu per satu. Setiap bentuk segi empat menggambarkan alur.

ALUR PRESENT DAY
Warna putih dalam gambar mempresentasikan Alur Present Day. Kita sebut saja Alur Present ya… saya bingung harus memberikan istilah apa. Ini cuma buat memudahkan kita untuk ngerti. Alur Present memiliki sifat alur mundur. Nah loh… bingung lagi kan. Jadi, semisal saja awal dari adegan nomer 14 itu dari adegan akhir nomer 13. Adegan awal nomer 13 itu dari adegan akhir nomer 12. Masih bingung lagi? Saya juga bingung bagaimana cara menjelaskannya. Ini lebih mbulet dari film sinetron Indosiar yang judulnya “Anakku Menjadi Anak Mantan Istri Suamiku”. Akan tetapi ketika kita sudah menonton filmnya, kita akan paham apa yang saya maksud. Karena alurnya mundur, kita bisa merangkai satu cerita dari Alur Present tersebut secara urut dari nomer 8 sampai dengan nomer 14. Setiap Lenny lupa akan ingatannya, maka adegan berpindah ke Alur Flashback.

ALUR FLASHBACK
Warna biru dalam gambar mempresentasikan Alur Flashback yang digambarkan dalam film dalam bentuk layar hitam putih. Alur Flashback memiliki sifat alur maju. Jadi kita bisa merangkai cerita dari Alur Flashback tersebut secara urut dari nomer 1 sampai dengan nomer 7. Inti cerita Alur Flashback menceritakan tentang Sammy (mantan customer Lenny di Perusahaan Asuransi) yang menurut Lenny memiliki penyakit sama dengannya. Jangan abaikan detil-detil terciptanya tato yang dibuat oleh Lenny pada alur Flashback ini. Alur Flashback juga menjadi penanda hilangnya ingatan jangka pendek Lenny pada Alur Present Day.
Setelah mengetahui alurnya, kita kembali ke pokok cerita. Film ini harus dilihat 2 kali. Yang pertama kita nikmati filmnya dengan alur bolak balik yang bikin kita berpikir keras dan mumet semumet mumetnya. Yang kedua saya sarankan untuk melihat film tersebut sesuai urutan alur pada gambar di atas. Tapi dengan catatan, gambar di atas bukan mencerminkan jumlah babak yang ada di film. Itu hanya sebagai gambaran untuk memudahkan saja. Semoga saja cerita akan tampak lebih sederhana dan kita bisa bobok nyenyak tanpa kepikiran soal film ini. Atau kita masih gak bisa bobok nyenyak juga karena kepikiran soal sinetron indosiar (gimana bisa anakku kok jadi anak mantan istri suamiku).

Inti cerita, adegan pertama film Memento merupakan endingnya. Dan endingnya itu merupakan awal dari cerita. First is the end. And the end is the beginning. Kita urutkan saja cerita dari awal sesuai dengan gambar (mulai dari angka 1). Lenny mendapat telepon dari orang misterius. Selama dia telepon, dia menceritakan tentang kisah Sammy. Dari penelepon misterius itu juga, dia mendapat petunjuk-petunjuk baru tentang pembunuh dan pemerkosa istrinya yang dia tato sendiri pada tubuhnya. Dalam adegan hitam putih terakhir (dalam hal ini saya gambarkan di nomer 7), dia bertemu dengan Teddy, yang mengaku polisi yang akan membawa dirinya ke pelaku pemerkosa dan pembunuh istrinya. Dari babak nomer 7 akan diketahui kunci jawaban dari seluruh cerita sebenarnya. Jadi saya sarankan, fokuslah pada nomer 7. Meskipun adegan-adegan yang lain juga sama pentingnya. Mengenai perjalanan Lenny dalam menemukan pelaku pemerkosa dan pembunuh istrinya, dia dibantu juga oleh Natalie. Natalie merupakan tokoh terpenting setelah Teddy dalam cerita dan menjadi plot twist.

ADEGAN PAPORIT
1.      Adegan awal sewaktu Lenny menembak Teddy dibuat reserve membuat film ini menjadi menarik
2.      Monolog yang diucapkan Lenny menjelang ending film yang menjadi awal dari perjalanan Lenny untuk melacak teka-teki baru:
“Aku bukan pembunuh
Aku hanya seseorang yang ingin memperbaiki keadaan
Biasakah aku melupakan yang telah kau katakan?
Biasakah aku melupakan hal apa yang telah kau buat aku untuk lakukan?
Kau pikir aku hanya perlu ingin teka-teki lain untuk dipecahkan
John G lain untuk dicari?
Kau adalah seorang John G
Jadi kau bisa jadi John G.ku (sambil mencatat nomer plat mobil Teddy)
Apa aku membohongi diriku agar aku senang?
Untuk kasusmu Teddy, ya, aku akan melakukannya”

Wow, merinding dibuatnya….

Demikian hasil kibulan saya mengenai film Memento ini. Saya merasa harus menulis tentang film ini karena film ini salah satu film terbaik yang pernah saya tonton. Film ini juga merupakan titik awal pencarian saya untuk menonton film karya Christopher Nolan yang lain, seperti The Prestige, Insomnia, dan Trilogi Batman. Dan ternyata sebagus itu. Saran saya untuk film ini:
1.   Lihat 2 kali, yang pertama sesuai alur terlebih dahulu dari detik pertama hingga terakhir, yang kedua lihat sesuai alur yang saya gambarkan di atas
2.     Jangan berkedip dan fokus

Thank me later!

Keywords: Memento, Christoper Nolan, Reviu Film









MAKALAH
PENETAPAN HARGA INTERNATIONAL: DUMPING DAN TRANSFER PRICING
Disusun sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu: Dr. Wyati Saddewisasi, SE, M.Si

DISKRIMINASI HARGA INTERNASIONAL (DUMPING)


1.             Pengertian
WTO (World Trade Organization) telah sepakat mengadakan perdagangan dunia yang bebas, artinya setiap hambatan perdagangan baik yang bentuknya tarif ataupun non tarif harus dihapuskan. Dampaknya, setiap barang keluar masuk negara anggotanya dengan bebas.
Konsekuensi dari perdagangan bebas akan berdampak pada persaingan yang semakin ketat. Dan dikawatirkan akan menimbulkan praktik perdagangan yang tidak sehat dan akan banyak terjadi masalah dumping.
Dumping adalah pemberlakuan harga lebih rendah terhadap barang-barang ekspor yang dijual kepada negara pengimpor, dibandingkan dengan harga normal yang diberlakukan di pasaran domestik (negara pengekspor). Sedangkan barang dumping adalah barang yang diimpor dengan tingkat harga ekspor yang lebih rendah dari nilai normalnya di negara pengekspor.
Perdagangan Internasional mendefinisikan dumping sebagai penjualan suatu komoditi di suatu pasar luar negeri pada tingkat harga yang lebih rendah dari nilai yang wajar, biasanya dianggap sebagai tingkat harga yang lebih rendah daripada tingkat harga di pasar domestiknya atau di negara ketiga.
Sementara itu menurut Kamus Ekonomi (Inggris-Indonesia), dumping adalah suatu bentuk diskriminasi harga, di mana misalnya seorang produsen menjual pada dua pasar yang berbeda atau dengan harga-harga yang berbeda, karena adanya penghalang tertentu antara pasar-pasar tersebut dan terdapat elastisitas permintaan yang berbeda antara kedua pasar tersebut.
Sedangkan menurut Kamus Hukum Ekonomi (Inggris-Indonesia), dumping adalah praktik dagang yang dilakukan eksporir dengan menjual komoditi di pasaran internasional dengan harga kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah daripada harga barang tersebut di negerinya sendiri atau daripada harga jual kepada negara lain, pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasar dan merugikan produsen pesaing di negara pengimpor.

2.             Tujuan Politik Dumping
Tujuan dari politik dumping adalah meraup keuntungan yang sebesar-besarnya dengan cara mendiskriminasi harga yaitu dengan cara menjual/mengekspor produk ke negara lain dengan harga rendah atau lebih rendah daripada harga yang dijual pada negara (si pengekspor) atau negara lainnya.
Dumping akan menjadi praktik yang merugikan industri khususnya di dalam negeri yang menjadi tempat praktik dumping.  Praktek dumping merupakan praktek dagang yang tidak fair, karena bagi negara pengimpor, praktek dumping akan menimbulkan kerugian bagi dunia usaha atau industri barang sejenis dalam negeri, dengan terjadinya banjir barang-barang dari pengekspor yang harganya jauh lebih murah daripada barang dalam negeri akan mengakibatkan barang sejenis kalah bersaing, sehingga pada akhirnya akan mematikan pasar barang sejenis dalam negeri, yang diikuti munculnya dampak ikutannya seperti pemutusan hubungan kerja massal, pengganguran dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri.

3.             Jenis-Jenis Dumping
Praktik dumping dalam perdagangan internasional bisa kita bedakan menjadi 3 (tiga) jenis berikut ini:
a.      Sporadic Dumping (Dumping yang bersifat sporadis)
Dumping ini dilakukan dengan penjualan barang keluar negeri dalam jangka waktu yang pendek. Tujuan dumping jenis ini adalah mencegah penumpukkan barang di pasar domestik karena terjadi kelebihan produksi di pabrik sehingga di ekspor dengan harga yang rendah. Hal ini tentu akan membuat diskriminasi harga pada waktu tertentu oleh produsen yang untung karena bisa menjual kelebihan produknya di luar negeri.
b.      Persistent Dumping (Diskriminasi harga internasional)
Dumping presistent adalah penjualan (secara dumping) yang dilakukan secara terus menerus dan menetap. Penjualan ini dilakukan oleh para produsen barang yang memiliki pasar monopolistik dalam negeri, yang bertujuan memaksimalkan keuntungan dari menjual barang yang lebih tinggi pada pasar domestiknya. Dumping ini bisa berjalan sekian lama karena adanya perbedaan pasar antara negara pengimportir dan eksportir.
c.       Predatory Dumping
Dumping jenis ini bisa dibilang dumping yang ekstrim dikarenakan bertujuan untuk melumpuhkan para pesaingnya. Dan setelah pesaingnya tumbang, pelaku akan menaikkan lagi harga barang dengan sekehendak hati. Dengan demikian perdagangan bisa di monopoli dan membatasi persaingan untuk jangka waktu yang lama meskipun sebelumnya mengakibatkan kerugian jangka pendek.

PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)


1.             PENGERTIAN
Pemikiran organisasi modern berorientasi kepada desentralisasi. Salah satunya tantangan utama dalam mengoperasikan sistem yang terdesentralisasi adalah merancang suatu motode akuntansi yang memuaskan untuk tranfer barang dan jasa dari pusat laba yang satu ke yang lain dalam perusahaan yang meiliki jumlah cukup signifikan atas transaksi jenis ini. Atas dasar pemikiran ini, banyak perusahaan menerapkan transfer pricing baik transfer secara internal (transfer price decision) maupun tranfer harga yang melibatkan pihak eksternal (sourcing decision).
Transfer pricing adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer suatu transaksi baik itu barang, jasa, harta tak berwujud, atau pun transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan. Terdapat dua kelompok transaksi dalam transfer pricing, yaitu intra-company dan inter-company transfer pricing.
a. Intra-company transfer pricing merupakan transfer pricing antardivisi dalam satu perusahaan.
b. Intercompany transfer pricing merupakan transfer pricing antara dua perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.

2.             PRINSIP DASAR
Prinsip dasar harga transfer adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok sendiri seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Bagi sebagian perusahaan secara internal terjadi pertentangan dalam menentukan harga penjualan untuk pihak luar. Pandangan ekonom klasik menyatakan bahwa harga penjulan harus sama dengan biaya marginal atau beberapa praktisi menyarankan harga transfer yang berdasarkan biaya marginal.

3.             SITUASI IDEAL
Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan jika memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut:
a.       Manajer dan staf yang terlibat dalam negosiasi harga transfer harus kompeten
b.   Menjadikan profitabilitas, yang diukur dari laporan laba rugi, sebagai tujuan yang penting dari suatu pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja
c.       Harga transfer idealnya harus berdasarkan harga pasar normal dan wajar dari produk identik yang ditransfer, maksudnya, harga pasar yang mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang diberi harga transfer
d.      Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber daya harus ada, dan para manajer diberi wewenang untuk memilih mana yang paling baik untuk mereka. Manajer pembelian harus bebas membeli dari pihak luar, dan manajer penjualan bebas menjual kepada pihak luar. Dalam keadaan seperti ini, kebijakan harga transfer tersebut akan memberikan hak kepada setiap manajer pada setiap divisi (pusat laba) untuk berurusan dengan pihak dalam atau luar perusahaan sesuai dengan penilaian mereka masing-masing. Kemudan pasar akan membentuk harga transfer. Keputusan berurusan dengan pihak dalam atau luar juga dibuat oleh pasar.
e.       Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
f.           Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar dalam melakukan negosiasi atas kontrak di antara unit-unit usaha.

4.             TUJUAN TRANSFER PRICING
a.       Mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain (Henry Simamora, 1999)

b.      Untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
c.       Dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka keluarkan diseluruh dunia.

5.             KONDISI PENENTUAN HARGA TRANSFER
a.      Transfer Pricing Dengan tidak ada pasar eksternal untuk produk intermediate
Ketika tidak ada permintaan eksternal untuk produk intermediate, divisi produksi dapat menjual produk intermediate hanya untuk divisi pemasaran internal perusahaan, dan divisi pemasaran dapat membeli produk intermediate hanya dari divisi produksi perusahaan.


MCP dan MCM adalah kurva marginal cost produksi dan divisi pemasaran perusahaan. MC = MCP + MCM. DM adalah permintaan eksternal untuk produk final dari divisi pemasaran, dan MRM adalah kurva marginal revenue. Tingkat output terbesar perusahaan untuk produk final adalah 40 unit, di titik EM yang mana MRM = MC, maka PM = 14. bila produksi masing- masing naik 1 unit produk intermediate, harga transfer untuk intermediate produk, Pt adalah sama dengan MCP pada QP = 40, Pt = 6 dengan DP = MRP = Pt = MCP = 6 pada Q = 40

b.      Transfer Pricing Dengan Pasar Persaingan Sempurna untuk Produk Intermediate
Ketika pasar eksternal untuk produk intermediate berada, output dari divisi produksi membutuhkan ketidak seimbangan output di produk akhir. Jika output optimal divisi produk menghasilkan kuantitas produk intermediate dengan permintaan internal oleh divisi pemasaran. Dampak produksi produk intermediate dapat dijual pada pasar eksternal untuk produk intermediate.
 


c.       Pasar Untuk Produk Antara Bersifat Pasar Persaingan Sempurna
MC*P < MCP pada persaingan sempurna harga eksternal Pt = 6 untuk produk intermediate, divisi produksi perusahaan menetapkan DP = MRP = Pt = 6 oleh karena itu tingkat terbaik output produk intermediate adalah QP = 50 (E*P) yang mana DP = MRP = Pt = 6. Divisi pemasaran dapat membeli produk intermediate di Pt = 6, kurva biaya total marginal MCP adalah sama dengan MCM dan Pt.